banyak lagu-lagu yang mengandung pesan agar
kita jangan menyerah. Banyak pula puisi, cerpen karya sang maestro tulis
menginspirasi kita supaya jauh-jauh dari yang namanya menyerah. Tak hanya karya
manusia modern, larangan menyerah pun juga tertuang dalam Al-qur’an dan al
hadist yang tentu saja wajib kita penuhi.
Tapi tidak untuk sekarang, tepatnya untuk hal
yang satu ini. Sesuatu yang benar-benar memaksaku untuk menyerah. Sesuatu yang
benar-benar membuatku engaahhh dan ya sudahlah aku sudah menyerah. Oke, bai
Bukan, ini bukan rangkaian kata untuk orang
terpopuler di blog ini. Bukan pula untuk passion-passion yang setia menantiku
untuk segera menjemputnya. Tapi ini tentang ... *horor* ... PALSU !
Lagilagi aku menulis tentang palsu. Karena
memang dunia ini penuh kepalsuan. Entah teori ini hanya pandangan orang
melankolis atau memang seluruh dunia mengakuinya. Intinya, inilah, inilah dunia
yang telah dihuni manusia sejak ratusan ribu tahun yang lalu, inilah dunia yang
16 tahun sudah aku menempatinya, Ya, inilah dunia kita. Dunia PALSU.
Menyerah = kalah
Oke fine, aku memang kalah. Kepalsuan yang
membuatku selalu salah dan aku memang salah memilih kalian sebagai saudaraahhh
*ehh
Dan terimakasih untuk semuanya. Setidaknya
untuk beberapa rangkaian pendidikan yang telah kita lewati bersama-sama. Untuk
setahun kebersamaan kita. Untuk air mata, keringat dan kelelahan yang kita
lalui dengan penuh rasa hormat. Terimakasih, terimakasih saudara. Kalian yang
dulu menguatkanku, tapi maaf sekarang aku menyerah. Semangat ! tanpaku pasti
kalian jauh lebih baik. Karena, kalian luar biasa. Sedangkanku, harus binasa. *stay
cool*
Memang, sedikit penyesalan mengganjal kalbuku.
Gimana tidak? Tinggal selangkah lagi, ya selangkah lagi aku bisa menghirup
udara bebas dan bisa merasakan jadi senior yang bisa sekenanya menindas. Tapi,
semua impian itu sirna. Selamanya aku hanya bisa jadi junior yang tak
diperkenankan berbuat cerdas. Cuma bisa hadir saat pemanasan dan saat keramas
masal *po hubunganee*. Ini semua karena egoku, karena palsumu dan karena ridho
orang tuaku. Memang, aku mengaku bahwa aku mengakhiri semua ini karena
terganjal restu orang tua. Itu memang betul tapi itu sebab ke sekian ribu. Itu
hanyalah kedokku sebagai pembungkus pengakuan PALSU. Karena sebenarnya sebab
yang utama dan pertama adalah egoku dan palsumu. MUDENG? Orak? Tekok guru les
mu nduk .__.
Dari 4 rangkaian pendidikan mutlak. Aku sudah
melewati 3 diataranya. Dan benar-benar membuat tubuh dan perasaannku remuk tak
karuan. Batin dan lahirku bobrok wis to saestu. Oke, sebagai jalan pintas
kuakhiri semuanya. Entah cacian nanti yang akan kuterima seperti apa. Intine
aku wis merdeka. aku iso melewati holiday ku sementhul”nya. Aku wis melbu ipaaa
*balang peta*
Doaku satu : mugo2 rak sekelas mbek saudara.
Siapapun itu. Opo meneh saudara PALSU !!! tapi, tataki
toya! Paling dikon mlaku mbolak mbalik smanda-kedung mundhu *ngelingi mbiyen*
Sekian. Jaga rahasia ini baik2 ya. Jangan
sampai tahu saudara palsu. Oke, love youuu :*
cieehh....
BalasHapussamaa....
sapa ya?
Hapuspliiss yaa khur...
BalasHapusmenurutmu ???
beneran yo aku lupa, gaada namanya sih
BalasHapus