Kamis, 11 Juli 2013

akhirnya aku menyerah~

banyak lagu-lagu yang mengandung pesan agar kita jangan menyerah. Banyak pula puisi, cerpen karya sang maestro tulis menginspirasi kita supaya jauh-jauh dari yang namanya menyerah. Tak hanya karya manusia modern, larangan menyerah pun juga tertuang dalam Al-qur’an dan al hadist yang tentu saja wajib kita penuhi.

Tapi tidak untuk sekarang, tepatnya untuk hal yang satu ini. Sesuatu yang benar-benar memaksaku untuk menyerah. Sesuatu yang benar-benar membuatku engaahhh dan ya sudahlah aku sudah menyerah. Oke, bai
Bukan, ini bukan rangkaian kata untuk orang terpopuler di blog ini. Bukan pula untuk passion-passion yang setia menantiku untuk segera menjemputnya. Tapi ini tentang ... *horor* ... PALSU !

Lagilagi aku menulis tentang palsu. Karena memang dunia ini penuh kepalsuan. Entah teori ini hanya pandangan orang melankolis atau memang seluruh dunia mengakuinya. Intinya, inilah, inilah dunia yang telah dihuni manusia sejak ratusan ribu tahun yang lalu, inilah dunia yang 16 tahun sudah aku menempatinya, Ya, inilah dunia kita. Dunia PALSU.

Menyerah = kalah

Oke fine, aku memang kalah. Kepalsuan yang membuatku selalu salah dan aku memang salah memilih kalian sebagai saudaraahhh *ehh

Dan terimakasih untuk semuanya. Setidaknya untuk beberapa rangkaian pendidikan yang telah kita lewati bersama-sama. Untuk setahun kebersamaan kita. Untuk air mata, keringat dan kelelahan yang kita lalui dengan penuh rasa hormat. Terimakasih, terimakasih saudara. Kalian yang dulu menguatkanku, tapi maaf sekarang aku menyerah. Semangat ! tanpaku pasti kalian jauh lebih baik. Karena, kalian luar biasa. Sedangkanku, harus binasa. *stay cool*

Memang, sedikit penyesalan mengganjal kalbuku. Gimana tidak? Tinggal selangkah lagi, ya selangkah lagi aku bisa menghirup udara bebas dan bisa merasakan jadi senior yang bisa sekenanya menindas. Tapi, semua impian itu sirna. Selamanya aku hanya bisa jadi junior yang tak diperkenankan berbuat cerdas. Cuma bisa hadir saat pemanasan dan saat keramas masal *po hubunganee*. Ini semua karena egoku, karena palsumu dan karena ridho orang tuaku. Memang, aku mengaku bahwa aku mengakhiri semua ini karena terganjal restu orang tua. Itu memang betul tapi itu sebab ke sekian ribu. Itu hanyalah kedokku sebagai pembungkus pengakuan PALSU. Karena sebenarnya sebab yang utama dan pertama adalah egoku dan palsumu. MUDENG? Orak? Tekok guru les mu nduk .__.

Dari 4 rangkaian pendidikan mutlak. Aku sudah melewati 3 diataranya. Dan benar-benar membuat tubuh dan perasaannku remuk tak karuan. Batin dan lahirku bobrok wis to saestu. Oke, sebagai jalan pintas kuakhiri semuanya. Entah cacian nanti yang akan kuterima seperti apa. Intine aku wis merdeka. aku iso melewati holiday ku sementhul”nya. Aku wis melbu ipaaa *balang peta*

Doaku satu : mugo2 rak sekelas mbek saudara. Siapapun itu. Opo meneh saudara PALSU !!! tapi, tataki toya! Paling dikon mlaku mbolak mbalik smanda-kedung mundhu *ngelingi mbiyen*


Sekian. Jaga rahasia ini baik2 ya. Jangan sampai tahu saudara palsu. Oke, love youuu :*

4 komentar: