Senin, 07 Juli 2014

Hujan

Rintiknya terdengar syahdu bagi jiwa jiwa yang merindu
Tetesnya terlampau angkuh ketika sepi mendera hawa dan nafsu
Gemuruh bagai cinta yang tak kunjung meluruh
Mendengarmu
Merasakanmu
Bagai ilahi yang memberikan rahmat selalu
Bagai ibu yang menjadi penuntun
ayah yang menjadi  sayap pelindung
Bagai cinta yang mendatangimu seluruh
Kamu, iya kamu
Karenamu syukur ini mendadak terucap
Lidah ini mengucap kalimat
Yang tak tahu entah dari siapa
Mataku menatap lamat
"Subhanallah" seketika jiwa-jiwa berrgetar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar