Minggu, 25 Oktober 2015

PKM – B (Baper)



Plong plong plong
Sensasi plong!
Subhanallah alhamdulillah lailahailallah allahuakbar!
Terimakasih banyak untuk hari ini ya Allah.
20 September 2015 tak akan aku lupakan. Ruang c303 GKB Undip tercinta :*

Setelah sekian lama aku hanya memikirkannya dalam diam, membayangkannya dalam tenang dan memimpikannya dalam hampa, akhirnya segalanya tumpah hari itu. terlontar terbata dengan tatapan mata gamang tapi penuh harapan. makasih kak, terimakasih seluruh panitia EPA yang terlibat menyelenggarakan acara ini.
.
.
.
Jadi gini, hari itu ada seminar tentang PKM bagian 2. Kenapa bagian 2? Karena ini merupakan kelanjutan dari seminar yang dilaksanakan 1 hari sebelumnya. Sama-sama tentang PKM. Sama-sama di GKB. Bedanya, hari pertama aku gak ikut dan hari keduanya aku ikut. Kalo boleh ulang, pengen deh ikut dua-duanya............
PKM GT dan PKM AI menjadi topik yang dibahas hari itu setelah sebelumnya membahas PKM 5 bidang. Setelah materi selesai, barulah masuk ke babak ‘pembaperan’ . pokoknya inilah maksud aku membuat posting ini.
Waktu itu kita dibagi kelompok2 sesuai dengan minat bidang PKM masing-masing. Tanpa tahu penjelasan lebih rinci, aku langsung cus memilih PKM KC. Kemudian kita dibagi per kelompok-kelompok kecil lagi. 3-5 orang anggotanya. Aku bingung lagi. Sama siapaaaaaa :”((((
Tapi takdir membawaku berkelompok dengan Ardining, Eka dan Fita. Singkat cerita kak Rafif lah yang menjadi kakak pembimbing kami.
Ketika berada di kelompok kecil itu, masing2 dr kami disuruh megutarakan ide mengenai PKM KC ini. dan inilah detik-detik baper.
Yang berkesempatan menyampaikan ide pertama itu aku. Bukan karena apa-apa ya, tapi karena aku yang duduknya paling deket sm kabingnya.
Seketika bibirku gemetar. Tanganku keringat dingin. Pikiranku spaneng. Mataku kunang-kunang. Akhirnya aku pingsan wkwkwkwk oke jujur ini terlalu alay. Dengan terbata kutata napasku. Kurangkai kalimat ala kadarnya. Dan mengalirlah ide yang selama ini kupendam bertahun-tahun.
Setelah ideku selesai terungkap. Baper rasanya. Ngomong apapun hawanya salting. Kamu tahu seperti apa rasanya? Yaaaa rasanya itu bagaikan kita suka sama seseorang bertahun-tahun. Tapi Cuma kita yang tahu. Kita cuma bisa mendem, mikir dan mbatek. Begitu terus. Hingga pada akhirnya perasaan itu berhasil melompat keluar dari zona nyamannya. Berhasil terungkap ke orang yang tepat. Dan alhamdulillah baik responnya.
Kenapa aku bilang baik responnya? Karena asal kamu tahu, dari sekian ide, ideku lah yang terpakai untuk ditindaklanjuti. Apakah aku seneng? Seneng banget lah. seneng seneng seneng. Serasa dunia ini milikku. Lalalalala~~~`

Tapi kebahagiaanku sirna pada malam harinya. Ceritanya iseng, kuketik ideku ke kolom pencarian di mesin pencari ‘google’. Dan OMG! Bagai terhempas karang. Bagai terlarut dalam ombak. Aku merasa hidup ini akan segera kelar. Kenapa? Ideku sudah ada yang lebih dulu mempublikasikan. Seorang mahasiswa bernama X dari universitas Y. Maka X+Y=...... kutang fokud maaf!
Shock berat. Habis semangatku. Tapi aku tak ingin pasrah begitu saja. pikiranku langsung ke kabing. Yesss kakak pembimbing. Aku langsung nge pc dia. Kulaporkan apa yang kubrowsing dan minta wejangan dari dia. Ini kurasa perlu, karena bagiku ini sama saja sebuah penikungan. Dah susah-susah ngungkapin perasaan, ditikung lagi, kan payah.
Dan syukurlah responnya sangat sangat tidak terekspektasikan. Mas nya justru menyemagati. Justru meminta kita untuk ngebut dan segera melakukan inovasi. Kelanjutannya........ sekarang. Dan rasanya masih terlalu dini untuk cerita.
sekian. Tunggu tanggal mainnya. Dan kita akan baper bersama-sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar