Rabu, 05 Maret 2014

bahkan ketika berangkat sekolah pun, Allah SWT ada :)

tragedi ini terjadi sekitar pertengahan bulan februari yang lalu. H-2 dari lomba ROSCOMP yang alhamdulillah ambalan SMA N 2 Semarang berhasil menjadi juara umum. :)
seperti judulnya, tragedi ini terjadi saat aku berangkat sekolah. pagi, tentu saja. pagi itu aku berangkat sekolah amat tergesa. tak ada waktu berleha-leha. jarum jam yang memaksaku melakukan segala sesuatu ekstra cepat. yap, hari itu aku takut terlambat. poin ku sudah 600, dan semuanya itu kudapatkan karna TELAT. TERLAMBAT. sangat keterlaluan memang jika hari itu poinku berubah. menjadi 750. benar-benar memalukan.
jam 6.55 aku masih berada di pedurungan. tepat saat kakiku melangkah turun dari bis. eittss turun dari bis bukan berarti perjuanganku berakhir. aku harus naik angkot lagi agar aku sampai di sekolah. benar-benar melelahkan. berangkat saja aku harus naik turun angkot 3 kali. pulang pun sama. lalu berapa banyak rupiah yang aku keluarkan setiap harinya? padahal ini cuma dari sisi transport, belum yang lain. tapi yasudahlah, diluar sana masih banyak yang kurang beruntung dari aku. bagaimanapun keadaanku aku tetap bersyukur. karena aku yakin tak ada perjuangan yang sia-sia. tak ada usaha yang tak berguna. tunggu saja, semua akan indah pada waktunya. aku yakin, aku percaya :)
karena amat tergesa, aku pun menyabrang dengan ugal-ugal an. dengan kecepatan kaki yang mungkin melebihi jalannya kura-kura (yomesti!) alhasil, diluar ekspektasi aku terjatuh. sepatuku terpental antah-berantah. ya aku terjatuh di jalan raya. didekat traffic light dimana kendaraan sedang rame-ramenya. oke, aku jatuh. ku lihat mobil, motor dan berbagai macam kendaraan hampir mendekatiku. aku ingat kata-kata seniorku. tenang, tenang, ciptakan pilihan. tanpa takut tertabrak, aku mencoba bangkit, ku punguti satu persatu sepatuku. aku tak peduli dilihat banyak orang. toh, mereka pun tak ada yang menampakkan kepedulian.
aku mampu berdiri, entah kenapa air mataku sesak ingin mengeluarkan bendungan yang tanpa sadar selama tadi kutahan. aku melanjutkan jalanku, aku tak peduli lagi bakal terlambat atau tidak. aku hanya memenuhi kewajibanku, berangkat sekolah dan tiba disana. kalaupun aku terlambat, aku tak ingin jadi pengecut. lebih baik aku menunggu daripada pulang tanpa hasil apapun. hanya membuang-buang uang. membuang tenaga. hanya memperburuk mental. penyerah.
aku tak ingin jadi seperti itu. aku ingin belajar. aku ingin perjuanganku ada hasilnya. poin? itu urusan ke sekian. aku yakin, seorang pendidik tak akan membiarkan anak kehilangan semangat belajar hanya karena takut mendapat poin. seorang pendidik tak akan tega.

alhamdulillah, aku masih ingat. hari itu aku tidak terlambat..
bahkan, ketika berangkat sekolah pun, Allah SWT ada :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar