Rabu, 05 Maret 2014

lomba ketiga yang (lagi-lagi) GAGAL !

#MyLoveMyLife . karena gagal lomba ini. lomba ku yang niatnya akan ku ikuti setelah ini, terbangkalai. thanks GOD :)

PERHATIAN PALSU

Aku tak tak pernah berharap Tuhan mempertemukan kita. Cinta ini pun datang tanpa pernah ku minta. Aku mencintaimu. Walaupun aku sadar ada yang lebih berhak mencintaimu. Ada yang lebih pantas bersandar di bahumu. Dan yang pasti, dialah seseorang yang berhak mendapatkan cintamu. Dan itu bukan aku.
Salahkah aku mencintaimu? Entahlah. Pernah aku berpikir demikian. Aku merasa mencintaimu adalah hal yang paling memalukan selama aku hidup. Namun, aku urungkan niat untuk mengikuti jejak pikirku itu. Aku merasa mencintaimu adalah benar. Karena kita memulainya secara benar.
Mengingat saat awal pertemuan kita bagaikan menyusun kembali mozaik cinta yang telah antah berantah. Kau terlihat polos, diimbangi dengan aku yang tak kalah lugunya. Di kelas XI IA 2 inilah awal sebuah cerita cinta dimulai. Nomer absen yang berurutan memaksa kita duduk dalam bangku yang sama.
Sikapmu yang jenaka perlahan merekatkan hubungan kita. terhitung beberapa hari saja kita sudah merasa dekat. Bahkan seperti telah menjadi sahabat puluhan tahun. Dan kau tahu, Aku bahagia dengan keadaan ini. Sangat bahagia.
Seiring berjalannya waktu aku merasa sesuatu yang lain. Sesuatu yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku merasa nyaman berada didekatmu. Aku selalu ingin mendapatkan perhatian yang lebih. seakan mengerti perasaanku, kamu bertindak layaknya seperti manusia paling peka. Kamu mencurahkan perhatian itu. Entah kenapa, aku merasa perhatian ini bukanlah sekedar perhatian seorang sahabat. Aku merasa kau memiliki perasaan yang sama sepertiku. Cinta, ya pikirku saat itu.
Perasaan indah ini tak bertahan lama. Perlahan perasaanmu yang kurasa cinta mulai mengerucut. Sikapmu tak sehangat dulu. Candaanmu tak jenaka lagi. Aku merasa kamu telah berubah. Tak seperti Indra yang dulu ku kenal. Kini kau tak banyak bicara. Hubungan kita kembali seperti 2 orang yang baru saling mengenal dan dipaksa untuk duduk bersama. Seperti dulu, tak lebih.
Suatu hari aku mendengar dari seorang teman bahwa kau kini telah memiliki pacar. Ini merupakan pukulan berat bagiku. Aku tak menyangka kisah kita akan bermuara pada kenyataan paling menyakitkan ini. Kau sudah memiliki pacar, mungkin aku bisa terima. Tetapi satu hal yang tak bisa aku pahami. Mengapa selama ini kamu tak pernah sekalipun bercerita padaku tentang pacarmu itu. Walaupun sakit, tapi itu jauh lebih baik daripada aku harus mendengarnya dari orang lain. Bukan dari mulutmu sendiri. Sebenarnya kamu anggap aku apa? Lalu, apa arti perhatianmu selama ini?

Terima kasih atas perhatian palsu ini. Tanpanya mungkin sekarang aku belum mengerti apa itu cinta. Terima kasih telah mengajariku cinta. Terima kasih telah bersedia menjadi cinta pertama ku. Walau dengan kisah yang pahit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar