AKU DAN DZAHWIN
Dzahwin. Manusia si pemilik akun twitter @dzahwinur yg
rapopo ini belakangan bikin aku gak nafsu makan, gak bisa tidur, gak bisa
ngomong bahkan sampai gak bisa nafas. Jiwa ragaku telah tergembok oleh pria pesantren
berkacamata ini. pikiranku hilang antah berantah. Akal ku tak lagi normal.
Intinya, ini orang istimewa. Is to the ti to the me to the wa.. (nahloo akalku
beneran gak normal kan?)
Puncak ke absurd an ini, saat 3 besar SUCI 4, e zact ly
confident. Jum’at 12 Juni 2014. Pukul: 00.00 waktu setempat. Oke pre memor yaa,
intinya kemarin, iya baru kemarin pikiran ini muncul. Imajinasiku mabur kemana
saja. mau ku tangkap, ternyata sudah dilahap cicak, yaudahlah apa daya-_-
Pasti kalian tahu, hari itu hari yang paling menyedihkan
bagi dzahwin dan seluruh manusia yang mengaguminya, termasuk aku. Uu~ . tapi
seperti kata pepatah, ada udang dibalik batu, ada uang dibalik saku, dan ada
dzahwin di hati aku wkwk. Walahh nglantur meneh beb..__
Yang buat aku terpukul sebenernya bukan karena dzahwin
dinobatkan ‘hanya’ sebagai juara 3. Tetapi, ya ini, prosesnya, sekali lagi
prosesnya. Kalian nonton pas putaran pertama? Pasti nonton, hah aku tau itu.
Aku inget banget dzahwin waktu itu ngomongin soal film 5 cm yang penuh
kerancuan di mata pecinta alam. Oke, fyi aja nih, si dzahwin ini anak pecinta
alam. Hebat kan? kurang apa lagi coba, soleh? Iya. Lucu? Pasti. Ganteng? Jujur
sih, enggak. Hahawk
(foto)
Aku gak masalah dia mau ngomplen kayak gimana tuh film. Dari
mata gue, gue pribadi nih ya, tanpa embel-embel apapun, tanpa gelar pecinta
alam, pecinta dzahwin, pecinta orang terpopuler di blog ini menyatakan kurang
sreg ama tuh film. Ya oke, emang di film itu kembaran gue main(baca:pevpearce)
tapi biasa wae ah film e. Tanpa greget. Penuh regret. Reget sisan (nahloo)
Emang sih aku sempet dibuat terwah-wah dengan pernyataannya
yang bilang bahwa dia udah naik gunung puluhan kali. Seketika muncul di otak
aku, “gunung siapa aja mas?” tapi kuurungkan niatku bertanya demikian
menimbang bahwasanya dia anak pesantren. Kata ashraf, tak sronok laaahhh.
Satu lagi, yang bikin aku rapopo, dia agak sarkatis gitu
sama ‘pramuka’ . oh oke, aku rapopo ok mas. Emang pramuka ki opo ya? Panganan
opo? Halah, kadar pramuka wae ok. Mendeng tutorial sarung (eh, wwkwkwk) entah
kenapa tutorial sarungmu selalu terngiang di hati dan pikiranku ya mas,
jangan-jangan sarungmu itu sarungku, sarungku ini sarungmu (?) malah sarung-sarungan~~
Pokoknya putaran pertama nya itu terlalu tempramen. Very
emosional. Dan aku suka<<33
Di putaran kedua, aku dibuat terjerembab lagi. Dia dakwah
mamen, siapa yang gak terpiepie jal. Sumpah ya, speechless deng. Di acara stand
up, ngelawak ya notabene tapi sempet2nya Dia mbacain hadist tentang ria. Oh my
to the god. Sok mben mboh pie carane anakku kudu koyok dzahwin. Kudu. Tapi ojo
koyok aku, loohh;_;
Putaran 1, 2 telah terlewat. Its time to penentuaaannn. 3
finalis tersisa, dzahwin, david, abdur. Jujur, aku dukung ketiganya. Pasrah aja
hasilnya kek gimana. Toh close mic pun dapet motor, lhawong dah juara 3. 2
finalis lain melaju ke babak grand final. Itu artinya, SUCI 4 akan segera usai,
uu~. sebenarnya aku sudah berfirasat, siapa yang pulang, siapa yang rapopo,
siapa yang dapet motor. Dan firasatku benar, david dan abdur ke babak grand
final. Itu artinya.. Dzahwin? Oh my god, ati-ati di jalan ya bang. Sedih?
Enggak sih biasa aja. Tapi, aku sedih mendengar pengakuan dari kedua
temannya...
Sebenarnya inilah poin dari posting ini yang sesungguhnya.
Isinya? Ya ini. Cuma sejimpit paragraf di akhir ini. ketika dzahwin dinyatakan
fix kembali ke bogor, ada perasaan miris dihatiku. Pertama, david waktu itu
hampir saja menitikkan air mata, seakan tak rela ditinggalkan teman yang
terkenal njengkelke itu. Tapi bukan itu yang membuat aku miris, tapi
pernyataannya. Dia bilang selama di SUCI, dzahwin selalu dianggap sebelah mata.
Ia tak pernah dianggap orang yang berpengaruh di SUCI, diremehkan. Ia dianggap
tidak memiliki sesuatu seperti temannya di SUCI kebanyakan. Ia tak paham teknik
secara pasti, etc. Tapi lihatlah, dzahwin yang jauh-jauh dari pesantren bisa
membuktikan bahwa dengan semangat, dan tentu diimbangi dengan usaha ia mampu membuktikan
bahwa ia juga pantas diperhitungkan. Dia bisa. Bahkan melampui teman-teman yang
telah close mic terdahulu. Super sekali. Pesan moral#1
Di lanjutkan dengan pernyataan abdur, temen yang dianggap
dzahwin paling dewasa ini juga menyatakan hal serupa. Bahkan, dulu ia juga
berfikir bahwa dzahwin ini tak bakalan awet di SUCI 4. Ia mengira dzahwin
keluar di awal-awal laga. Tapi lihatlah, ia menjadi salah satu pesaing
terberatnya. Kalau saja takdir berkata lain, bisa saja abdur yang menggantikan
posisi dzahwin saat ini, benar-benar ezactly confident. Ditambah lagi
pernyataannya ia bilang bahwa dzahwin jika membuat materi sampai pagi. Ia
merelakan tidurnya. Hanya demi sejimpit materi. Performa nya di atas pentas. Masya
allah, keajaiban masih ada. Ya aku percaya. Semua orang berhak atas itu.
David menambahkan lagi, dia bilang dulu ia pernah menjadi
juri lomba stand up dan salah satu pesertanya adalah dzahwin. Dan sekarang?
Coba kalian bayangkan, kalian ikut lomba, sebut saja lomba menulis cerpen (nopo
kudu iki?:[ ) dan salah satu jurinya adalah penulis skala nasional, terkenal,
sebut saja namanya raditya dika, atau minimal andrea hirata lah (yakin minimal?)
nah pokoknya itu. terus beberapa abad kemudian, duh kelamaan. Ya pokoknya suatu
waktu, kamu ikut suatu kompetisi lagi dan tanpa sengaja si juri mu tadi juga
ikut. Gimana? Udah ketok sangar kan? ditambah lagi kalian berada dalam satu
panggung dan itu benar-benar di tahap akhir. Tahap krusial. Dimana kamu dan
jurimu bersaing ketat. Jurimu jadi salah satu saingan terberatmu, begitupun
sebaliknya. Nah, how proud you are! Ngaku, nggo ati njawabe! Kalau aku sih,
yes. Yes banget. Bahkan aku ingin bermimpi demikian. Kalau bisa sih beneran.
Tapi, im-possible! Yes right, i’m possible!!! J
Terima kasih dzahwin, kau telah menjadi motivator
tersiratku. Walau sederhana, tapi efeknya luar biasa bagi pola pikirku
sekarang. Kau memompa semangatku. Untuk naik gunung? Lebih dari itu, untuk
berjuang dan berjuang. Untuk menghalalkan segala impian, segalanya. Karena,
WE’RE POSSIBLE !!!
!!! STAND
UP COMEDY, win DZAHWIN *____* WRITE UP STORY, KHUR iya KHURRR !!!