Minggu, 10 Februari 2013

tragedi #part 1


Apa yang ada dipikiran kalian tentang judul diatas?

Serem? Unyu? Norak? Alay? Mempesona? Berkarisma? Cetar?

Yuhuu, terserah deh persepsi kalian kayak apa. Toh, apapun pendapat kalian aku tetep bakal nge post ini kok. Jadi jangan harap aku bakal galau gitu sama pendapat kalian. Eoohhh sori sori aja *jiwa judes*

Di posting sebelumnya kan aku cerita tentang vacation ku bersama 7 icons BOSOG tercintaku :*. Nah untuk posting yang sekarang aku mau nyeritain experience ku bersama super seven tetangga karib umumuhku  :*. Hmmh Masih di tempat dan tanggal yang nyempret kok. So, gak usah bingung ya guys dan gak usah meri juga karena aku 2 hari berturut2 ke gedong cherry belle. Eh songo maksutku ckkk.

Okelah! Cekidot twibi! *serasa anisa*
26 desember 2012, ada apa dengan tanggal keramat itu?
Oh my god! Oh my ghost! Oh my blog! *mbanting gelas*
Kenapa harus di tanggal itu?
Oh my god! Oh my ghost! Oh my blog! *mbanting piring*
Sing nggenah to, kapan sih tanggalnya?
Oh my god! Oh my ghost! Oh my blog! *mbanting yang baca*
Sudahlah, daripada trio mbanting muncul lagi. mending kita buruan ke post nya yah! Huuhhh haaahhh ....

disedot my ghost! *ups. cekidot!
Tanggal itu, ya bisa dibilang liburan paling menyenangkan. Hari itu pun tentu sudah disiapkan matang dan ditunggu2 cepat terlaksana. Perlu bukti? Aku “menthul”, mb.bella “nduti”, irfan “lekmot” dan ms.yayan “ovehesss” buktinya. Kami yang merancang dan mempromosikan holiday keramat ini. holiday sarat makna, masa dan mangsa. Holiday yang solid, duit dan tulalit. dan yang pasti holiday ini penuh foto, foto, dan foto. Sekian, terima kasih. *buka pesbuk à ganti pepe :D”

Tragedi nya tuh berawal sejak pertama kita sampai di gang yang menuju ke wisata bandungan n the geng. Waktu itu kita pas nyebrang ada suatu insiden yang teramat nyebelin. Emang sih suasana lalu lintas sedang gak mendukung. Macet puolll. Lah apesnya kita nyebrangnya juga semrawut. Alhasil, kita diseneni warga setempat. Eooohhh maklumlah mungkin mereka nge fans, hihi. Sembah ndisik! Itu mah belum seberapa, jika dibanding dengan experience setelah itu. masih di jalan raya kawasan bandungan. Tepatnya di jalan menuju ke candhi gedong songo dan sepertinya itu wilayah pasar bandungan. Awalnya, kita fine-fine aja. aku, irfan, ms.yayan, mb.bela, mb.sasa, mb.rias, bangkit dan musdalifah “nisa” masih dalam formasi yang lengkap dengan jari-jari tangan yang lengkap pula. Tapi, irfan dengan gaya tengilnya mengubah semua. Dengan pede ia menerjang jalan satu arah yang cucok sekali berlawanan dengan kita. Dan kita, sekali lagi kita, mengikuti jalan sesatnya tersebut. Alhasil, kita dimarahi mak-mak pasar lagi. duh ndak kuat *lambaikan tangan*.

Mak-mak pasar berubah menjadi sepaket bapak yang gagah dengan kumis menebal hampir di seluruh tubuhnya *tau ngintik*. Berbaju coklat lengkap dengan topi menyerupai utusan negara. Sepertinya aku kenal, pikirku plolor. Oh my god! Polisi, iya bener itu polisi ... aduh gimana ini, apa yang harus kami lakukan dengan motor tanpa SIM dan STNK ini. apa yang akan terjadi selanjutnya? 
....
Mungkinkah dia briptu norman? Dan siapa nama bapaknya? *forget it*. Kami panik, ya lebih tepatnya yang punya motor. Aku pun sebagai penebeng ya cuek aja. Paling-paling urin ku negatif kena narkoba *plisss jangan lanjutkan!*. akhirnya jiwa motoGP kita keluar, Aku megang madrid pokoke *opo meneh*. Kita ngebut malang melintang di planet bandungan. Ono sing neng indomaret, ono sing kepontal2, ono sing tetep mesra, ada juga yang update status *bukan anak komplek*. Kami bingung, kami tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. rumus kimia : Kami + polisi = butiran debu. 

Alhasil, aku menjadi tumbal. Eh tepatnya kami. Ya, aku dan bangkit. Aku tak tahu kronologis yang sesungguhnya, Tiba-tiba semua terasa asing. Suram sekali. Benarkah? Benarkah ini yang dinamakan tersesat? Atau hanya petualangan anak komplek tanpa tragedi? Lalu, siapa aku? benarkah aku ini sherina dan bangkit sesungguhnya adalah derby?


lihat selanjutnya ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar