Plong plong plong
Sensasi plong!
Subhanallah alhamdulillah lailahailallah
allahuakbar!
Terimakasih banyak untuk hari ini ya Allah.
20 September 2015 tak akan aku lupakan. Ruang
c303 GKB Undip tercinta :*
Setelah sekian lama aku hanya memikirkannya
dalam diam, membayangkannya dalam tenang dan memimpikannya dalam hampa,
akhirnya segalanya tumpah hari itu. terlontar terbata dengan tatapan mata
gamang tapi penuh harapan. makasih kak, terimakasih seluruh panitia EPA yang
terlibat menyelenggarakan acara ini.
.
.
.
Jadi gini, hari itu ada seminar tentang PKM
bagian 2. Kenapa bagian 2? Karena ini merupakan kelanjutan dari seminar yang
dilaksanakan 1 hari sebelumnya. Sama-sama tentang PKM. Sama-sama di GKB.
Bedanya, hari pertama aku gak ikut dan hari keduanya aku ikut. Kalo boleh
ulang, pengen deh ikut dua-duanya............
PKM GT dan PKM AI menjadi topik yang dibahas
hari itu setelah sebelumnya membahas PKM 5 bidang. Setelah materi selesai,
barulah masuk ke babak ‘pembaperan’ . pokoknya inilah maksud aku membuat
posting ini.
Waktu itu kita dibagi kelompok2 sesuai dengan
minat bidang PKM masing-masing. Tanpa tahu penjelasan lebih rinci, aku langsung
cus memilih PKM KC. Kemudian kita dibagi per kelompok-kelompok kecil lagi. 3-5
orang anggotanya. Aku bingung lagi. Sama siapaaaaaa :”((((
Tapi takdir membawaku berkelompok dengan
Ardining, Eka dan Fita. Singkat cerita kak Rafif lah yang menjadi kakak
pembimbing kami.
Ketika berada di kelompok kecil itu, masing2
dr kami disuruh megutarakan ide mengenai PKM KC ini. dan inilah detik-detik
baper.
Yang berkesempatan menyampaikan ide pertama
itu aku. Bukan karena apa-apa ya, tapi karena aku yang duduknya paling deket sm
kabingnya.
Seketika bibirku gemetar. Tanganku keringat
dingin. Pikiranku spaneng. Mataku kunang-kunang. Akhirnya aku pingsan wkwkwkwk
oke jujur ini terlalu alay. Dengan terbata kutata napasku. Kurangkai kalimat
ala kadarnya. Dan mengalirlah ide yang selama ini kupendam bertahun-tahun.
Setelah ideku selesai terungkap. Baper
rasanya. Ngomong apapun hawanya salting. Kamu tahu seperti apa rasanya? Yaaaa
rasanya itu bagaikan kita suka sama seseorang bertahun-tahun. Tapi Cuma kita
yang tahu. Kita cuma bisa mendem, mikir dan mbatek. Begitu terus. Hingga pada
akhirnya perasaan itu berhasil melompat keluar dari zona nyamannya. Berhasil
terungkap ke orang yang tepat. Dan alhamdulillah baik responnya.
Kenapa aku bilang baik responnya? Karena asal
kamu tahu, dari sekian ide, ideku lah yang terpakai untuk ditindaklanjuti.
Apakah aku seneng? Seneng banget lah. seneng seneng seneng. Serasa dunia ini
milikku. Lalalalala~~~`
Tapi kebahagiaanku sirna pada malam harinya.
Ceritanya iseng, kuketik ideku ke kolom pencarian di mesin pencari ‘google’.
Dan OMG! Bagai terhempas karang. Bagai terlarut dalam ombak. Aku merasa hidup
ini akan segera kelar. Kenapa? Ideku sudah ada yang lebih dulu mempublikasikan.
Seorang mahasiswa bernama X dari universitas Y. Maka X+Y=...... kutang fokud
maaf!
Shock berat. Habis semangatku. Tapi aku tak
ingin pasrah begitu saja. pikiranku langsung ke kabing. Yesss kakak pembimbing.
Aku langsung nge pc dia. Kulaporkan apa yang kubrowsing dan minta wejangan dari
dia. Ini kurasa perlu, karena bagiku ini sama saja sebuah penikungan. Dah
susah-susah ngungkapin perasaan, ditikung lagi, kan payah.
Dan syukurlah responnya sangat sangat tidak
terekspektasikan. Mas nya justru menyemagati. Justru meminta kita untuk ngebut
dan segera melakukan inovasi. Kelanjutannya........ sekarang. Dan rasanya masih
terlalu dini untuk cerita.
sekian. Tunggu tanggal mainnya. Dan kita akan
baper bersama-sama.